Senin, 10 Oktober 2011

Resensi Novel

Resensi Novel
Laskar Pelangi

Nama Pengarang : Andrea Hirata
Judul : Laskar Pelangi
Tebal Buku : 536 Halaman
Penerbit : Klub Sastra Bentang




Menurut saya materi untuk novel ini sesuai dengan keadaan zaman sekarang.Dimana pendidikan di Indonesia belum merata.Penulis novel ini sudah terkenal dengan ciptaan novel nya yang sukses.Tujuan penulis ini adalah membangkitkan semangat anak anak kecil untuk belajar dengan keadaan ekonomi yang minim.Yang semestinya mendapatkan bantuan dari pemerintah.Novel ini d tujukan untuk semua umur.
Ini adalah kisah heroik kenangan 11 anak belitong yang tergabung dalam “Laskar Pelangi” : Syahdan,Lintang,Kucai,A Kiong,Sahara,Trapani,Harun,Mahar,Flo dan sang penutur cerita – Ikal.Andrea Hirata yang tak lain adalah ikal dengan cerdas mengajak pembaca mengikuti tamasya nostalgia masa kanak kanak di pedalaman belitong yang berada dalam kehidupan kontras : kaya dengan tambang timah tapi rakyat nya tetap miskin dalam keseharian nya.Ini adalah cerita tentang semangat juang menyala-nyala dari anak-anak kampung belitong untuk mengubah nasib melalui sekolah,yang harus merekadapat dengan terengah-engah.Sebagian orang tua mereka lebih suka melihat anak-anaknya bekerja membantu orang tua di ladang atau bekerja menjadi buruh kasar di PN Timah daripada sekolah yang tak jelas masa depan nya.Derita sekolah itu tergambar jelas ketika SD Muhammadiyah di kampung miskin itu terancam tutup kalu murid baru sekolah itu tidak mencapai 10 orang.kesebelas anak itu lah yang telah menyelamatkan masa depan suar pendidikan yang hampir redup digilas ekonomi.
Kesebelas anak itu memiliki keunikan masing-masing.Diantara 11 anak laskar pelangi itu,Lintang dan Mahar adalah 2 diantara yang paling menonjol.Lintang jenius dalam bidang eksakta,Mahar ahli di bidang seni budaya.
Novel laskar pelangi penuh dengan taburan wawasan yang luas bak samudra dari penulis nya yang paham betul tentang ilmu eksakta,seni budaya dan humaniora.Kita akan di buat tersenyum geli dari humor kecil yang di lontarkannya,terharu dan bahkan menangis ketika membaca kisah heroik kesebelas anak laskar pelangi.Filicium adalah pohon yang menjadi saksi seluruh drama kehidupan laskar pelangi.Pohon itu menaungi sekolah mereka yang hampir roboh.Pohon itu menjadi markas setiap pertemuan mereka.mereka membicarkan soal-soal di sekolah,merancang karya untuk festival 17 agustus atau tempat Lintang memberi kuliah tentang ilmu fisika.Pohon itu pulalah yang menjadi saksi kerinduan ikal pada gadis manis keturunan china,anak pemilik toko sinar harapan yang memiliki jari lentik dan kuku cantik.
Anak-anak laskar pelangi itu hidup dalam kebahagiaan masa kecil dan menyimpan mimpi masing-masing untuk hari esok.Tapi siapa yang sanggup melawan nasib ? dua belas tahun kemudian,Ikal meyaksikan perubahan nasib teman-teman nya yang sungguh di luar dugaan.Lintang sang jenius itu misal nya kini harus terpuruk menjadi supir tronton karena harus menjadi tulang punggung keluarga.Tapi lintang punya jawaban.”jangan sedih ikal,paling tidak aku telah memenuhi harapan ayahku agar tidak jadi nelayan”Bagi ikal kata-kata itu semakin menghancurkan hati nya,ia marah,ia kecewa pada kenyataan,begitu banyak anak pintar yang harus berhenti sekolah karena alasan ekonomi.Kekuatan novel ini terletak pada sentilan humaniora tentang pentingnya pendidikan sekolah dan sekaligus kuat nya moral agama.Novel ini wajib di baca oleh generasi muda yang terlena dengan gelimang kemudahan ekonomi dan tak lagi kenal jerih payah untuk menggapai masa depan.Dan wajib di baca untuk Pemerintah yang sering alpa dalam pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar